Jumat, 27 Juli 2012

.."Zero Mind Process"..

Melewati 7 malam pertama di Bulan Ramadhan 1433H begitu menentramkan hati dan jiwa. Dimana penulis membuka kembali catatan dalam buku diary-nya sebagai rujukan membuat sebuah materi baru "Hypnospiritualtherapy" untuk Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Undip 2012.
 Desa Gedegan
Dalam sebuah perenungan mendalam ketika penulis sedang melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata(KKN) di Desa Gedegan Kecamatan Tlogomulyo Kabupaten Temanggung beberapa bulan lalu. Disanalah penulis baru memahami sebuah teori kehidupan yang bernama "Zero Mind Process". Setiap malam ditemani bintang-bintang bersinar di malam hari dan kicauan burung dipagi hari dibawah kaki Gunung Sumbing, penulis menuliskannya dalam sebuah buku catatan hariannya. Penulis sadar bahwa sebagai manusia yang masih mengalami masa perubahan siklus manusia dari tahap pendewasaan pertama menuju kepada pendewasaan kedua memiliki banyak kekurangan. Tak dipungkiri terkadang emosi yang tidak bisa dikendalikan membawa penulis pada sikap yang aneh dan tidak masuk akal. Dengan penuh keyakinan kepada Tuhan, penulis yakin bahwa segala sesuatu yang sudah terjadi adalah bagian perjalanan hidup yang harus dihadapi dan dijalani. Tekanan dalam kehidupan yang meliputi ujian mental, fisik, bahkan hati menjadi satu dalam sebuah perenungan suci kepada Ilahi. 
1. Manusia bermula dari 0 "ada" dan akan kembali pada 0 "tiada"
2. Dalam kehidupan manusia tidak selamanya "kekal" karena penciptaan manusia yang "tidak kekal"
3. Manusia diciptakan dari "tanah" dan akan kembali menjadi "tanah"
4. Siklus kehidupan manusia dari bayi "0" menjadi balita menjadi anak-anak menjadi remaja menjadi dewasa pertama menjadi dewasa kedua menjadi dewasa ketiga menjadi orang tua menjadi bayi diusia tua "0"
5. Perubahan dalam diri manusia adalah bentuk ke"0"an untuk menjadi pribadi baru yang lebih baik didalam hubungannya dengan manusia dan Tuhan
6. Ketidaksempurnaan dalam diri manusia untuk mengisi dan melengkapi ketidaksempurnaan yang lain untuk hidup bersama dalam penuh kedamaian dan keindahan
7. Setiap manusia akan mengalami sebuah titik kejenuhan "0"
8. Keyakinan kepada Tuhanlah "0" yang akan menyelamatkan manusia dari berbagai permasalah kehidupan
9. Keyakinan kepada Tuhanlah "0" yang akan memberikan keberanian kepada manusia untuk mengambil keputusan dari berbagai macam pilihan dalam kehidupan
10. Keyakinan kepada Tuhanlah "0" yang akan membuang sifat keangkuhan manusia pada kehidupan
11. Keyakinan kepada Tuhanlah "0" yang akan menjadikan manusia menjadi pribadi pemaaf dan penuh kesabaran
12. Keyakinan kepada Tuhanlah "0" yang akan mendamaikan dan menenteramkan manusia dalam menjalani kehidupan
13. Karena tidak selamanya kehidupan manusia akan berada diatas "0" dan tidak selamanya juga kan tetap berada dibawah "0"
14. Untuk itu menjadi manusia yang selalu berusaha memperbaiki diri adalah sebaik-baiknya cara untuk menghadap dan bertemu kembali dengan Tuhan
Penulis menyimpulkan bahwa setiap manusia pasti memiliki sisi negatif dan positif, kelebihan dan kekurangan, kesalahan dan kebaikan dimana ibarat dua sisi mata uang itu tidak bisa dipisahkan. Pun juga dengan memandang manusia dimana disatu sisi dalam kebaikan yang pernah dilakukan pasti juga ada kesalahan yang diperbuat, pun juga sebaliknya. 
Penulis mencoba untuk selalu berprasangka positif kepada setiap orang agar tidak menyakiti hati siapapun. Penulis sadar bahwa tidak selamanya kita akan hidup di dunia. 
Sebuah buku "Terapi Berpikir Positif" melengkapi dan memantapkan berbagai tulisan ataupun materi training hypnospiritualtherapy. Setiap hari penulis membaca ulang buku "Terapi Berpikir Positif" sambil memainkan alunan musik klasik. Kemudian penulis melakukan meditasi dengan selalu berpikir positif terhadap segala sesuatu yang terjadi. Kepada Tuhanlah penulis yakin dan percaya bahwa pikiran positif kita akan menarik hal-hal yang positif dalam kehidupan kita. Dengan begitu sebagai manusia kita akan selalu berusaha memperbaiki diri menjadi pribadi yang sebaik-baiknya dan kelak kembali dalam keadaan sebaik-baiknya dihadapan Tuhan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar