"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."
(QS. Ibrahim Ayat 7)
Dear my blog,
Alhamdulillah selalu bersyukur kepada Allah Swt, memasuki minggu kedua setelah Grand Opening Spesial Gado-Gado Mbak Bad pada hari Sabtu, 31 Januari 2015 yang lalu, diluar dugaan, telah melampau target penjualan yang awalnya dikira hanya mampu menjual 70 porsi, ternyata sudah terjual hampir 161 porsi dalam waktu seminggu. Hari ini, mendapat pesanan 40 porsi untuk konsumsi rapat RS. Gambiran Kediri. Semoga insting Saya dalam memulai bisnis ini yang disertai dengan penyelarasan do'a bersama Bapak dan Ibu mampu meningkatkan target penjualan dan pengembangan usaha ini nantinya. Tentu dalam menjemput rezeki melalui usaha ini yang dicari adalah keberkahannya.
Bapak selalu mengingatkan kami untuk meluruskan niat bahwa rezeki yang diberikan Allah Swt merupakan sebuah ujian, Apakah kita mampu mensyukurinya atau justru kufur terhadap nikmatNya. Bapak selalu mengingatkan agar jangan lupa untuk selalu bersedekah setiap hari. Karena rezeki yang diberikan kepada kita sebenarnya adalah titipan dari Allah Swt. Semua harta dan tahta tidak akan kita bawa mati. Yang kita bawa mati hanyalah amal ibadah yang kita lakukan selama di dunia ini, salah satunya adalah sedekah dan amal jariyah.
Rasulullah menganjurkan kepada kita untuk bersedekah dengan orang-orang terdekat kita terlebih dahulu, bantu mereka ketika mengalami kesusahan seperti terlilit hutang atau berikan hadiah atau kado kecil yang dapat membahagiakan mereka meskipun hanya dengan sebijih kurma, dan kemudian barulah bersedekah kepada orang lain yang mungkin tidak kita kenal sama sekali. Intinya, niatkanlah sedekah dimanapun, kapanpun, dan bagaimanapun. Misalnya, saat membeli sesuatu maka niatkan saja itu adalah sedekah kepada penjual karena itu merupakan rezeki mereka melalui harta kita. InsaAllah dengan begitu barang yang kita beli pasti akan membawa berkah dan manfaat dalam kehidupan kita. Begitu pula ketika kita bekerja, niatkanlah setiap tetesan keringat yang keluar dan kerja keras kita sebagai sedekah tenaga yang kita berikan kepada perusahaan kita. InsaAllah dengan begitu kita akan selalu bersyukur dan tidak akan mengeluh seberat apapun pekerjaan kita, seberapapun gaji yang kita terima, dan sesulit apapun kehidupan kita karena apa yang kita lakukan selalu di niatkan untuk bersedekah atas rasa syukur nikmat yang diberikan Allah Swt.
Tuhan tidak menilai seberapa tinggi kedudukan dan banyaknya harta yang kita miliki, tapi DIA menilai seberapa besar kesungguhan dalam berusaha (ikhtiar) dan keikhlasan kita dalam menggunakan harta yang kita miliki. Tak ada yang patut disombongkan dengan harta yang kita miliki. Toh nanti tidak akan kita bawa mati. Tak ada yang patut disombongkan dengan kedudukan atau pangkat kita di dunia ini. Toh ketika mati hanya beralaskan tanah di dalam kuburan nanti.
Bapak selalu menasehatkan kepada kami agar selalu mengingat mati agar selalu berhati-hati dan selalu berusaha untuk memperbaiki diri dalam menjalani kehidupan ini. Sebagaimana kata Rasulullah Saw "Orang yang paling banyak mengingat mati dan paling baik persiapannya untuk kehidupan setelah mati. Mereka itulah orang-orang yang cerdas." (HR.Ibnu Majah no.4259, dihasankan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no.1384).
Salah satu pelanggan yang minta foto bersama dengan Ibu. Katanya, Spesial Gado-Gado Mbak Bad seharga Rp 7.000/porsi tidak kalah rasanya dengan Gado-Gado Boplo seharga Rp 50.000/porsi di Jakarta. |
Rasulullah menganjurkan kepada kita untuk bersedekah dengan orang-orang terdekat kita terlebih dahulu, bantu mereka ketika mengalami kesusahan seperti terlilit hutang atau berikan hadiah atau kado kecil yang dapat membahagiakan mereka meskipun hanya dengan sebijih kurma, dan kemudian barulah bersedekah kepada orang lain yang mungkin tidak kita kenal sama sekali. Intinya, niatkanlah sedekah dimanapun, kapanpun, dan bagaimanapun. Misalnya, saat membeli sesuatu maka niatkan saja itu adalah sedekah kepada penjual karena itu merupakan rezeki mereka melalui harta kita. InsaAllah dengan begitu barang yang kita beli pasti akan membawa berkah dan manfaat dalam kehidupan kita. Begitu pula ketika kita bekerja, niatkanlah setiap tetesan keringat yang keluar dan kerja keras kita sebagai sedekah tenaga yang kita berikan kepada perusahaan kita. InsaAllah dengan begitu kita akan selalu bersyukur dan tidak akan mengeluh seberat apapun pekerjaan kita, seberapapun gaji yang kita terima, dan sesulit apapun kehidupan kita karena apa yang kita lakukan selalu di niatkan untuk bersedekah atas rasa syukur nikmat yang diberikan Allah Swt.
Tuhan tidak menilai seberapa tinggi kedudukan dan banyaknya harta yang kita miliki, tapi DIA menilai seberapa besar kesungguhan dalam berusaha (ikhtiar) dan keikhlasan kita dalam menggunakan harta yang kita miliki. Tak ada yang patut disombongkan dengan harta yang kita miliki. Toh nanti tidak akan kita bawa mati. Tak ada yang patut disombongkan dengan kedudukan atau pangkat kita di dunia ini. Toh ketika mati hanya beralaskan tanah di dalam kuburan nanti.
Bapak selalu menasehatkan kepada kami agar selalu mengingat mati agar selalu berhati-hati dan selalu berusaha untuk memperbaiki diri dalam menjalani kehidupan ini. Sebagaimana kata Rasulullah Saw "Orang yang paling banyak mengingat mati dan paling baik persiapannya untuk kehidupan setelah mati. Mereka itulah orang-orang yang cerdas." (HR.Ibnu Majah no.4259, dihasankan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no.1384).
"Setiap diri manusia dilingkupi dengan kematian. Bisa hari ini, malam ini, besok pagi, kapanpun pasti kematian datang menghampiri. Terkadang kita lupa mempersiapkan amal sebagai bekal mati karena terlalu terlena bersenang-senang dengan hanya mengejar keinginan di dunia yang hanya sementara ini. Tak ada yang patut disombongkan dengan segala yang kita miliki. Yang Kaya Mati, Yang Miskin Mati, Raja-Raja Mati, Orang-orang Tua Mati, Anak-anak Muda Mati, semua pasti MATI. Sungguh beruntung sekali orang-orang yang selalu mengingat akan datangnya kematian sehingga setiap detik waktunya akan selalu berusaha digunakan untuk meningkatkan ibadah dan memperbaiki diri." #FT #RenunganPagi
Mengingat mati bukan untuk menakut-nakuti. Mari sama-sama saling mengingatkan dan memberi semangat untuk menjadi lebih baik dalam menjalani kehidupan ini karena kita sebagai manusia biasa pasti tak pernah luput dari salah dan lupa. Bekerja dan Belajar penuh senyum semangat dengan selalu berusaha untuk meluruskan niat karena Allah Swt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar