Alhamdulillah, malam tahun baru 2016 kali ini, Saya bisa berkumpul bersama seluruh anggota keluarga di rumah. Saya bersyukur karena kalau tidak salah empat tahun terakhir ini, Saya merayakan malam tahun baru di Semarang. Saya masih ingat betul tahun lalu, Saya merayakan tahun baru di Mabes (Kontrakan di Tembalang) bersama sahabat-sahabat dan pemilik kontrakan. Biasanya kami merayakannya hanya dengan membakar jagung, sate, dan minum kopi bersama di Mabes, tidak pernah keluar kemana-mana, hanya pada sepertiga malam awal tahun baru biasanya kami bermuhasabah di Masjid Al-Muhajirin, Banyumanik. Keesokan paginya, kami berziarah bersama ke Makam Wali Allah di sekitar Semarang. Begitulah cara kami untuk menjaga silaturahmi dalam bingkai persahabatan. Sebenarnya malam tahun baru ini Saya juga diajak untuk berkumpul di Semarang tapi Saya memilih untuk pulang ke rumah dan merayakannya bersama keluarga. Selain karena faktor untuk mempersiapkan ujian tesis pada hari Kamis, 7 Januari 2016 mendatang, Saya juga ingin bermuhasabah dan introspeksi diri di rumah setelah melewati setahun yang paling sulit selama tahun 2015. Masa-masa paling sulit adalah saat kehilangan paman, almarhum Pak Sakroni pada bulan Agustus dan guru, Prof. Benny Hoed pada bulan september lalu secara tiba-tiba dan proses yang cepat. Saat menulis blog ini lantunan doa terus mengalir untuk mereka. Mohon doakan juga yaa teman-teman. Al-Fatehah.
Tahun ini adalah masuk tahun ke 11, setelah pada tahun 2005 Saya berazam untuk bertaubat dari masa lalu yang kelam. Saya bersyukur sepuluh tahun ini masih diberikan kesempatan untuk hidup dan memperbaiki kesalahan di masa lalu dengan terus berusaha menjadi pribadi yang lebih baik. Saya bersyukur atas semua karunia yang diberikan Allah Swt hingga Saya bisa berdiri sampai saat ini. Mungkin saja jika Saya tidak memutuskan untuk berani berhijrah pada waktu itu maka mungkin saat ini Saya tidak menjadi seperti sekarang ini. Banyak hal yang bisa Saya syukuri dan lebih berhati-hati dalam menjalani kehidupan ini. Satu hal yang Saya selalu lakukan agar tetap istiqomah dan tidak melakukan kesalahan yang sama lagi adalah "mengingat kematian". Saya bukan takut akan mati, tapi hanya khawatir saja bila amal Saya belum bisa menebus dosa kesalahan Saya di masa lalu. Saya juga belum siap kembali kepangkuan Allah Swt dengan amal yang masih sedikit ini. Oleh karena itu Saya selalu berusaha untuk istiqomah dan meningkatkan ibadah. Untuk itulah Saya tidak peduli dengan omongan miring orang lain yang mengatakan kalau perubahan dalam hidup Saya adalah hanya untuk pencitraan dan mencari pujian. Bagi Saya mencari dan mengharap ridho Allah Swt jauh lebih penting daripada menanggapi omongan miring orang lain. Meskipun Saya tahu, tapi Saya lebih banyak diam dan membalas omongan miring mereka dengan doa kebaikan untuk mereka beserta keluarganya. Saya justru bersyukur karena sampai saat ini bisa merasakan ketenangan yang luar biasa dalam menjalani takdir kehidupan.
Termasuk dalam hal jodoh. Ketika Saya mengupdate status di BBM dengan quote "Cinta itu adalah jika dia memilihmu maka kamu akan berbahagia bersamanya dan jika dia tidak memilihmu maka kamu akan mendoakan kebahagiaannya bersama pilihannya." Tiba-tiba ada teman yang membalas, "tidak semua bisa menjalani itu, Feb?" Kemudian Saya jawab, semua bisa kok jika cinta itu tidak disandarkan hanya pada manusia, tapi disandarkan kepada Allah Swt. Karena pada hakekatnya cinta yang dihujamkan dalam hati kita adalah datang dari Allah Swt. Pertemuan dengan orang yang kita cintai adalah atas kehendak Allah Swt. Jika Allah Swt mengizinkan untuk bersatu dan bersanding dalam pelaminan maka Allah Swt pasti akan menunjukkan jalannya. Tidak perlu khawatir jika dia akan dideketin dan direbut oleh orang lain. Jika kita menjaga diri dan hati maka Allah Swt pasti akan menjaga diri dan hatinya. Sekeras apapun orang lain mendekatinya dengan berbagai modus, pasti Allah Swt akan melindunginya untuk kita. Sekeras apapun orang lain ingin memisahkan dengan berbagai omongan miring dan fitnah, pasti Allah Swt akan menjaganya untuk kita. InsyaAllah, jika sama-sama menjaga diri dan hati dengan diiringi doa maka jika dia memang jodoh kita, Allah Swt pasti akan mempertemukan dan mempersatukan dalam keadaan indah dan terbaik.
Namun, jika pada akhirnya cinta yang kita pilih tidak memilih kita maka Allah Swt pasti akan memisahkan pada saat hati kita siap menerimanya. Mungkin saja Allah Swt sedang menguji seberapa kuat hati kita menghadapinya. Apakah cinta kita kepada manusia lebih besar dari cinta kita kepada Allah Swt ataukah sebaliknya. Jika cinta kita kepada Allah Swt lebih besar daripada cinta kita kepada manusia maka kita akan mendoakan kebahagian dia bersama pilihannya tapi jika cinta kita kepada manusia lebih besar daripada cinta kepada Allah Swt maka pasti akan muncul pikiran negatif seolah-olah kita tidak bisa hidup tanpa dia. Bahkan sampai ada keinginan untuk mengakhiri kehidupan hanya karena dia memilih orang lain. Jika ada orang yang mengancam menghancurkan atau mengakhiri kehidupnya hanya karena Anda tidak memilihnya maka pesan Saya "Jangan memberikan harapan kepada orang yang tidak siap merelakan Anda." Untuk itulah, Saya selalu berpikir positif dan berprasangka baik terhadap segala yang terjadi dalam kehidupan ini. Saya tidak khawatir dengan jodoh. Allah Swt pasti akan memberikan jalan terbaik dan terindah untuk bertemu dan bersatu dengan dia. Saat ini, Saya hanya berikhtiar dengan doa, jika dia jodoh Saya maka Allah Swt pasti akan menyatukannya, begitu pula jika dia bukan jodoh Saya maka Allah Swt pasti akan memisahkan dengan baik-baik. Pada akhrinya pasti kita akan berbahagia dengan pilihan dan jodoh masing-masing.
Tahun 2016 ini, doa dan harapan Saya, pertama adalah semoga dimudahkan untuk mendapatkan beasiswa LPDP S3 ke Belanda atau dimanapun Allah Swt akan memberikan jalan. Kedua, semoga bisa lebih produktif lagi menulis buku sehingga buku ke 2, 3, 4, 5 bisa segera terbit. Ketiga, semoga Saya diberikan tempat terbaik untuk mengabdi mengajar. Meskipun sebenarnya sudah ada tawaran dari Undip tapi masih bimbang antara kembali ke almamater atau ke Jatim. Keempat, semoga keluarga selalu sehat dan dalam lindungan Allah Swt. Kelima, semoga Saya tetap istiqomah dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi, Keenam, mengenai jodoh, Saya pasrahkan kepada Allah Swt dan Orangtua. Ketujuh, semoga doa dan harapan teman-teman semua juga dikabulkan Allah Swt. Saya menulis doa dan harapan Saya di blog ini sambil menunggu kereta kembali ke Jakarta nanti jam 9 malam adalah dengan maksud agar teman-teman yang setia membaca blog Saya ini semoga berkenan untuk turut mendoakan. Karena mungkin saja doa teman-teman lebih dikabulkan Allah Swt daripada doa Saya yang terlalu banyak dosa ini. Selain itu, doa yang dipanjatkan secara berjamaah akan lebih cepat dikabulkan. Mari kita berdoa bersama (mumpung lagi hujan saat Saya menulis ini). Disamping doa dan harapan di atas, yang paling penting adalah semoga Saya tetap bisa menjaga berat badan agar tidak kurus lagi. Setahun terakhir ini, betapa bahagianya banyak yang bilang Saya bertambah gendut. Hehehe.
Tahun 2016 ini, doa dan harapan Saya, pertama adalah semoga dimudahkan untuk mendapatkan beasiswa LPDP S3 ke Belanda atau dimanapun Allah Swt akan memberikan jalan. Kedua, semoga bisa lebih produktif lagi menulis buku sehingga buku ke 2, 3, 4, 5 bisa segera terbit. Ketiga, semoga Saya diberikan tempat terbaik untuk mengabdi mengajar. Meskipun sebenarnya sudah ada tawaran dari Undip tapi masih bimbang antara kembali ke almamater atau ke Jatim. Keempat, semoga keluarga selalu sehat dan dalam lindungan Allah Swt. Kelima, semoga Saya tetap istiqomah dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi, Keenam, mengenai jodoh, Saya pasrahkan kepada Allah Swt dan Orangtua. Ketujuh, semoga doa dan harapan teman-teman semua juga dikabulkan Allah Swt. Saya menulis doa dan harapan Saya di blog ini sambil menunggu kereta kembali ke Jakarta nanti jam 9 malam adalah dengan maksud agar teman-teman yang setia membaca blog Saya ini semoga berkenan untuk turut mendoakan. Karena mungkin saja doa teman-teman lebih dikabulkan Allah Swt daripada doa Saya yang terlalu banyak dosa ini. Selain itu, doa yang dipanjatkan secara berjamaah akan lebih cepat dikabulkan. Mari kita berdoa bersama (mumpung lagi hujan saat Saya menulis ini). Disamping doa dan harapan di atas, yang paling penting adalah semoga Saya tetap bisa menjaga berat badan agar tidak kurus lagi. Setahun terakhir ini, betapa bahagianya banyak yang bilang Saya bertambah gendut. Hehehe.
Semoga sedikit tulisan ini bermanfaat. Semoga tulisan ini juga mampu menggerakkan orang lain untuk berani berhijrah sehingga menjadi amal baik (jariyah) yang akan terus mengalir setelah Saya tiada nanti. Amiin Yra.....
#JanganLupaNgopi
#JanganLupaBerpikirPositif
#JanganLupaBerprasangkaBaik
#JanganLupaSenyum
#JanganLupaBahagia
#JanganLupaNgopi
#JanganLupaBerpikirPositif
#JanganLupaBerprasangkaBaik
#JanganLupaSenyum
#JanganLupaBahagia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar