Sabtu, 19 Oktober 2013

The Miracle of Giving Love : Ikhtiar & Keajaiban

Dears my blog...
Sudah lama saya ingin menulis kisah ini akan tetapi belum sempat dan baru ada waktu sekarang. Saat ini saya sedang berada di perpustakaan Universitas Indonesia, selesai mengerjakan tugas dan kuliah dari hari Senin-Kamis. Ya waktu saya saat ini ketika weekend selain menyelesaikan tugas, paling banyak saya habiskan membaca buku dan menulis di perpustakaan. Bagi saya perpustakaan adalah tempat terbaik dan yang paling saya suka daripada tempat hangout lainnya.
Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi cerita tentang perjalanan saya hingga sampai bisa duduk di perpustakaan Universitas Indonesia dan melanjutkan kuliah studi S2 saya pada program Magister Linguistik Murni Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia. Kisah ini saya bagikan bukan untuk menunjukkan kehebatan diri akan tetapi hanya ingin berbagi kisah yang mudah-mudahan menjadi inspirasi dan bermanfaat buat para pembaca bahwa jika Tuhan berkehendak jadi maka JADILAH! ataupun bisa maka pasti BISA!
Sesaat setelah prosesi wisuda pada bulan April 2013. Beliau bertiga (Drs.Musta'in Abbas ,M.Pd, Dr Nurhayati, dan Dr.Agus Subiyanto yang merupakan Alumni Fakultas Sastra Universitas Diponegoro angkatan masuk 1982 & 1983) yang menjadi inspirasi dan motivasi saya dalam belajar ilmu linguistik.
Awalnya tidak ada rencana sama sekali bahwa saya akan melanjutkan kuliah di Universitas Indonesia. Pada waktu itu setelah saya wisuda pada bulan April 2013 dimana tepat meninggalnya Ustadz Jefri Al-Buchori guru kita semua (semoga amal dan kisah inspirasi beliau manfaat buat kita semua-Al Fatehah...), saya sudah mempersiapkan diri untuk melanjutkan studi di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Saya ingat betul waktu itu bahwa pendaftaran pascasarjana UGM sudah dibuka dan saya mau daftar segera setelah selesai wisuda. Akan tetapi setelah wisuda, Tuhan mempertemukan saya dengan dosen pembimbing skripsi saya Bunda Dr. Nurhayati dan Bapak Dr. Agus Subiyanto yang baru mendapatkan gelar doktornya dari Universitas Udayana,Bali menyarankan bahwa agar saya tidak melanjutkan kuliah di UGM akan tetapi disuruh pilih antara Universitas Indonesia atau Universitas Udayana. Alasannya adalah karena kedua universitas tersebut masih memiliki Guru Besar yang sangat berpengaruh dalam perkembangan ilmu bidang linguistik. Pada akhirnya saya pun pilih Universitas Indonesia karena hati lebih condong kesana daripada Universitas Udayana selain juga karena budaya (cultural shock) di Bali yang beraneka ragam. So, Bismillah...ikut tes ujian masuk pascasarjana SIMAK UI.

Ikhtiar pun dimulai, setelah saya daftar secara online tes pascasarjana SIMAK UI 2013, setiap hari tidak ada waktu selain ibadah dan belajar. Jadi sejenak meninggalkan dunia menulis, training, publik speaking, sosial media, komunitas IM3 dan beralih dengan buku TPA karya Bapak Aristo Chandra-Team.
Buku Latihan TPA karya Bapak Aristo Chandra & Team inilah yang menjadi saksi bisu keberhasilan dalam tes ujian pascasarjana UI

Fakta yang paling unik adalah ketika pada tanggal 5 Juni 2013 (H-25 hari menjelang tes) saya dipertemukan dengan Prof.Dr.Mahfud MD karena bertugas membantu mempersiapkan protokoler beliau saat mengisi ceramah di Rumah Sakit Muhammadiyah Kediri. Ini kesekian kalinya saya dipertemukan dengan beliau. Dari beliaulah saya mendapatkan banyak inspirasi dalam kehidupan dalam menuntut ilmu. Pesan beliau yang sampai sekarang saya ingat adalah "Teruslah belajar karena cinta dengan ilmu dan berharap hanya mencari ridho Alloh Swt, jangan berharap apapun (kerja, gaji tinggi, pangkat) dan jangan menghalalkan cara untuk mendapatkanya. Karena jika sudah tiba saatnya nanti waktumu untuk bekerja dan mendapatkan gaji dan pangkat tinggi karena ilmu yang engkau dapatkan selama ini maka mereka yang akan datang menghampirimu tanpa harus engkau susah payah mencari dan Tuhan akan memberikan keajaibanNYA dari jalan yang tidak pernah engkau duga sebelumnya."
Selain itu masih teringat betul kata-kata beliau sesaat setelah foto bersama sebelum beliau kembali menuju kamar hotel Grand Surya Hotel saya minta doa restu beliau dan beliau secara spontan berkata "InsyaAlloh kamu pasti lolos tes dan menjadi mahasiswa pascasarjana UI." kata-kata yang memantik semangat saya dalam ketidakpercayaan pada diri sendiri waktu itu karena daya tampung mahasiswa pascasarjana untuk program Magister Linguistik Murni hanya 4 orang dari seluruh Indonesia. Dan kata-kata beliau benar-benar terjadi. Subhanalloh sebuah keajaiban. Bagi saya beliau adalah titisan penerus perjuangan Gus Dur. Dalam diri beliau mengalir darah ideologis Gus Dur. InsyaAlloh suatu saat beliau akan menjadi Presiden Republik Indonesia yang akan meneruskan tonggak estafet kepemimpinan Gus Dur yang belum selesai.

Tes SIMAK UI 2013 pun dimulai. tepatnya dilaksanakan pada tanggal 30 Juni 2013. Saya mengambil lokasi tes regional Jawa Timur di Surabaya. Pada saat tes saya berangkat sendiri tanpa kedua orangtua dan keluarga yang pada saat itu bersamaan dengan acara di Lamongan. Ujian hatipun dimulai, tekanan demi tekanan datang bertubi-tubi, namun saya tetap meyakinkan hati dan diri sendiri agar selalu pasrah pada ketetapan Ilahi Robbi.
Ikhtiar pun telah disempurnakan dan sekarang tinggal doa saja kepada Tuhan selama bulan Ramadhan 1434H sambil menunggu pengumuman. Pada hari-hari menunggu pengumuman hati pun diliputi dengan kegelisahan. Selama kurang lebih 19 hari itulah saya menemukan bagaimana Tuhan menguji kesabaran saya dengan berbagai tekanan hati dan perasaan. Namun dari situlah saya baru sadar bahwa mungkin inilah jalan yang dipersiapkan Tuhan agar saya lebih dewasa dan bijaksana dalam menjalani kehidupan.

 "Tidak perlu membuktikan diri seberapa hebat kita dimata orang dan begitu juga sebaliknya, tak perlu merendahkan diri jika hanya untuk mencari perhatian orang." #FT

Cukup hidup sebagaimana yang diperintahkan Tuhan akan membawa kita pada ketenangan dan kedamaian. Dalam posisi itulah benar-benar saya merasakan titik nol kehidupan (benar-benar pasrah) karena saya tidak bisa membayangkan bagaimana wajah orangtua ketika ternyata saya tidak diterima karena pada waktu itu saya hanya mengandalkan tes SIMAK UI 2013 dan tidak mengikuti ujian tes di perguruan tinggi yang lain. Pada saat itu memang karena keinginan orangtua agar saya bisa melanjutkan sekolah dulu daripada bekerja dan menikah. Ups..menikah ya...! Intermeso sedikit ah..ya masalah ini saya sekarang sudah benar-benar lega karena Tuhan ternyata belum mengizinkan saya untuk bersatu dengan siapapun saat ini karena Tuhan ingin saya fokus terlebih dahulu pada studi S2 di UI dan karir saya di Jakarta. Sebagai seorang laki-laki memang kita ditugaskan untuk memilih maka setelah memilih langkah selanjutnya adalah melamar, setelah melamar baru akad nikah, setelah akad nikah baru pacaran. Pasti dahsyat tuh pacarannya! semua yang dilakukan saat pacaran setelah menikah akan bernilai pahala dan menggugurkan dosa. Sebagai laki-laki jangan bertele-tele pada seorang wanita. Harus tegas, jika cinta lamar, jika tidak lepaskan,...apaan tuh mas? nih quotenya!

"Jika ada CINTA maka ikatlah dengan BISMILLAH namun jika ternyata tak ada CINTA maka lepaskan dengan ALHAMDULILLAH." #FT
 
Pesan bunda yang selalu saya ingat "Le.. menikah itu pasti nanti akan kamu jalani tapi kalau menuntut ilmu ada batas usianya secara formal, sudahlah kamu itu laki-laki ndak usah bingung untuk mencari calon isteri, yang penting kamu sekarang menuntut ilmu dengan baik dan memperbaiki diri, InsyaAlloh kamu akan mendapatkan jodoh terbaikmu jika sudah tiba saatnya nanti."
Pada akhirnya mengucap syukur Alhamdulillah pada tanggal 19 Juli 2013 (H-19 Hari Raya Idul Fitri 1434H) pengumumanpun tiba. Saya ingat betul waktu itu saya membuka pengumuman pada pukul 09.00 WIB dirumah menggunakan gadget dengan segala perasaan yang campur aduk dan keringat dingin. Untuk menenangkan diri saya pun tunaikan sholat sunah dhuha dan hajat sebelum melihat pengumuman. Dan hanya satu kalimat yang terucap "ALLOHU AKBAR" pada waktu itu menggemparkan seisi rumah. Air mata pun menetes mengalir dalam sujud syukur. Raut wajah Bapak dan Ibu begitu terlihat sangat bahagia. Alhamdulillah akhirnya saya lolos dan bisa melihat wajah keduaorangtua bahagia...


Pada akhirnya saya menyimpulkan bahwa tidak ada yang mustahil ketika kita berikhtiar dan berdoa hanya mengharap ridho Alloh Swt. Mungkin disatu sisi kita diuji dengan berbagai macam tekanan hati, pikiran dan perasaan akan tetapi disisi lain Alloh Swt. memberikan karunia terbesarnya berupa KEAJAIBAN (MIRACLE) dari jalan yang tidak pernah duga dan kira karena kita selalu kembalikan kepada Alloh Swt. Inilah wujud sifat Rohman (Pengasih) dan Rahim (Penyayang). Dan sekali lagi inilah takdir Tuhan yang harus saya jalani, setelah kota Semarang dan kini Jakarta yang menyimpan sebuah rahasia besar atas jawaban dari sebuah pertanyaan "Mengapa Tuhan menempatkan saya disini?"

"Hiduplah hanya untuk mencari BERKAH & mengharap HIDAYAH maka niscaya segalanya akan menjadi MUDAH & INDAH karena jika Tuhan berkehendak JADI maka JADILAH." #FT

Semoga sedikit kisah ini bermanfaat. Mohon maaf atas segala kekurangan dalam tulisan ini karena saya juga manusia biasa yang terus berusaha memperbaiki diri, menjadi lebih baik, dewasa, mandiri dan bijaksana.

Salam Cinta Penuh Kebahagiaan Untuk Kita Semua
Febri Taufiqurrahman
Perpustakaan UI lantai 2.2 Depok

Selasa, 01 Oktober 2013

Motivation Training LKMMD 2013 BEM FIB Undip


            Manusia diciptakan Tuhan adalah untuk beribadah kepada Tuhan. Kehidupan kita yang hanya sementara ini tentunya harus kita maksimalkan dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dengan niat untuk ibadah kepada Tuhan. Duh berat ya bahasanya...?oke deh biar gak mumet coba pakai bahasa Gahoooool aja deh yak....
Sahabat-sahabat saya yang baik hatinya...
Yukss kita lihat sama-sama siklus kehidupan kita sebagai manusia....

LAHIR--->BAYI-->ANAK-->REMAJA-->DEWASA-->ORANGTUA-->MATI

Nah yukks kita lihat sekarang kita termasuk dalam fase apa hayooo....?Nah tuh bisa jawab kan....
Tentunya sekarang kita sudah memasuki zona 1/3 dari kehidupan kita jika kita berumur 18/19/20 tahun. Itu artinya kesempatan kita buat hidup semakin berkurang. Waktu kita semakin sempit. Tapi jangan pesimis gitu dong...ya kita masih punya waktu untuk memperbaiki semua kesalahan ataupun semua yang kita sesali di masa lalu. So,.. kita buat kesepakatan dulu yah, 

“Ibarat ikan hias yang berenang di dalam aquarium maka jadikan masa lalu kita sebagai ikan hias yang berenang di dalam aquarium, jadi kita bisa melihat bahwa banyak berbagai pelajaran berharga agar kita menjadi pribadi yang lebih bijaksana dalam menjalani kehidupan saat ini dan mempersiapkan masa depan nanti.”

Yukss... kita sama-sama mulai aja deh...
“Start from The End”
Yang berlalu biaralah menjadi masa lalu. Dan saat ini yang terpenting adalah apa yang seharusnya kita lakukan saat ini untuk mencapai kesuksesan pada masa depan nanti.
Mulai langkah dengan NIAT yang TULUS karena Tuhan. Ingat bahwa kita berasal dari Tuhan dan pasti suatu saat akan kembali kepada Tuhan. Untuk itu kita harus selalu SEMANGAT!!!
Eits..bukan hanya bilang semangat aja ya...ada maknanya lho.....
SE (Self Talk)
MAN (MakNai dengan Positif)
GA (Gerakan Aktif)
T (Tuhan)
Self Talk artinya kita harus sering bertanya pada diri kita sendiri dan memberikan pikiran positif terhadap apa yang terjadi dalam kehidupan kita. Seperti kata Dr. Ibrahim Elfiky dalam bukunya Terapi Berpikir Positif menyatakan bahwa pikiran sangat berpengaruh terhadap apa yang akan kita lakukan. Jika kita berpikir positif maka yang kita lakukan akan positif dan begitu juga sebaliknya.
Maknai dengan Positif, tidak selalu apa yang kita alami sesuatu yang bahagia dan senang, adakalanya kita sedih, galau, dan drop. Untuk itu apapun dan bagaimanapun kondisi kita maka Maknai dengan Positif. Dibalik semua kejadian yang ada di dalam kehidupan kita pasti ada hikmah baik didalamnya.
“Apa yang menurut kita buruk bisa jadi itu adalah kebaikan bagi kita menurut Tuhan dan begitu juga sebaliknya.”
Gerakan Aktif. Tentu kita harus terus bergerak karena ibarat kita naik sepeda agar tetap seimbang dan tidak jatuh maka kita harus tetap mengayuh sepeda itu sampai tujuan. Jangan berhenti, karena sedikit waktu saja yang kita lewatkan tanpa sebuah tindakan atau kegiatan yang positif maka pasti akan muncul keraguan dan kekhawatiran. Intinya adalah MOVE ON....
“Teruslah bergerak senyampang Tuhan masih memberikan kesempatan untuk bergerak sebelum Tuhan menutup kesempatan untuk kita bergerak.”
“Kurangi tidur perbanyak aktivitas karena pasti akan ada waktunya kita istirahat untuk selama-lamanya.”
Tuhan, nah ini yang terpenting. Apapun yang kita lakukan dalam kehidupan ini harus kita kembalikan pada Tuhan (Iman).
“Libatkan Tuhan dalam segala aktivitas kita agar apa yang kita lakukan tersimpan keberkahan dan karunia Tuhan didalamnya serta apa yang tidak bisa kita lakukan biarkan Tuhan yang menyelesaikannya.”
Nah itu ya sahabat-sahabat yang bisa saya sampaikan untuk garis besar materi training motivasi kali ini. Lebih banyak nanti kita akan ketemu dalam sesi training. Intinya motivasi terpenting adalah dari dalam diri sendiri. Sehebat apapun motivator tidak akan mampu mengubah sesorang menjadi lebih baik jika tidak ada niat dalam dirinya untuk berubah. Sebagaimana Tuhan menyampaikan pesan dalam firmannya..
“Tuhan tidak akan mengubah nasib seseorang jika dia tidak berniat mengubahnya sendiri.”

Salam Cinta Penuh Kedamaian & Kebahagiaan untuk Kita Semua!

Febri Taufiqurrahman (Hypnospiritualtheraphist)
Jl. Juragan Sinda 3 Kukusan Teknik Universitas Indonesia, Depok
HP/WA : 08563693777
PIN : 32F69BD9
Twitter/Line/WeChat : @febritaufiq
Instagram : taufiq_alkautsar
Blog : www.febritaufiq.blogspot.com



Sabtu, 21 September 2013

Ustadz Jefri Al Buchori : Bidadari Surga

Setiap manusia punya rasa cinta,Yang mesti dijaga kesuciaanyaNamun ada kala insan tak berdaya,Saat dusta mampir bertahta
Kuinginkan dia,Yang punya setia.Yang mampu menjaga kemurniaanya.Saat ku tak ada,Ku jauh darinya,Amanah pun jadi penjaganya
Hatimu tempat berlindungku,Dari kejahatan syahwatkuTuhanku merestui itu,Dijadikan engkau istriku
Engkaulah.....Bidadari Surgaku
Tiada yang memahami,Segala kekurangankuKecuali kamu, bidadariku
Maafkanlah akuDengan kebodohankuYang tak bisa membimbing dirimu
Hatimu tempat berlindungku,Dari kejahatan syahwatkuTuhanku merestui itu,Dijadikan engkau istriku
Engkaulah...Bidadari Surgaku....(Ustadz Jefri Al Buchori "Bidadari Surga")
Mendengarkan lagu ini serasa Ustadz Jefri Al Buchori masih berada ditengah-tengah kita. Pesan yang disampaikan beliau melalui senandung nada begitu syarat makna. Pengalaman beliau dimasa lalu menjadikan satu bukti nyata bahwa hidayah Allah Swt pasti adanya bagi hamba Allah yang ikhlas menjemput dan meraihnya. Uje dari seorang yang bukan siapa-siapa dan memiliki masa lalu yang buruk,maka dengan keikhlasan beliau untuk kembali kepada Allah Swt, kemudian Allah Swt mengangkat derajatnya. Beliau yang tidak malu menceritakan keburukan yang dialami di masa lalu menjadikan pelajaran (ibrah) bagi kita semua bahwa pintu ampunan Allah Swt sangat terbuka lebar. 
Begitu juga dengan pertemuan Ustadz Jefri Al Buchori dengan Umi Pipik Dian Irawati yang kemudian Allah Swt merestui keduanya hingga ajal menjemput salah satu dari keduanya. Lagu diatas merupakan kado dari Ustadz Jefri Al Buchori buat Umi Pipik Dian Irawati pada saat ulang tahun pernikahan dan tidak disangka juga sebagai kado perpisahan. Subhanalloh...
Terlepas dari masa lalu buruk masing-masing keduanya yang sama-sama mendapatkan hidayah dan kemudian Alloh Swt mengangkat derajat mereka berdua di dunia dan akherat. Beginilah indahnya cinta sejati keduanya. Hingga ajal menjemput Uje dalam keadaan terindah. Selamat jalan Uje..engkau akan selalu ada di hati dan menjadi inspirasi kami meraih Cinta Sejati..Semoga engkau bahagia disana bersama berkumpul Baginda Rasululloh Saw nanti di Surga...Amin YRA...

Senin, 29 April 2013

The Miracle of Giving Love : Ujian Manusia tentang Cinta dan Kasih Sayang

Setiap Diri Kan Di Uji dengan Sesuatu yang Dicintai
Setiap Insan Kan Menemui Kesalahan Di Dalam Diri
Dan Setiap Manusia Tak Ada yang Sempurna
Menjalani Hidup Di Dunia

Kesalahan Kan Terjadi
Dosa dosa kan dipenuhi
Mungkin Tak Bisa Hindari
Meski Hati Tlah Menyadari

Allah Maha Pengasih
Allah Maha Penyayang
Allah Akan Maafkan
Bila Kita Memohon Ampunan
(Ustadz Jefri Al Buchori)

Dalam QS. Ali Imran: 14 "Dijadikannya indah pada (pandangan) manusia, kecintaan kepada apa-apa yang diingini yaitu : wanita-wanita, anak-anak harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan disisi Allohlah tempat kembali yang baik (surga)."

Ayat tersebut sebenarnya mengisyaratkan kepada kita tentang kepastian adanya takdir kematian dan hanya kepada Allah kita kembali karena wanita dan anak-anak yang kita cintai pun akan meningalkan kita. Harta, pangkat, dan jabatan yang kita cari tidak akan menyelamatkan kita. Keindahan fisik yang kita banggakan di dunia tidak mampu menghindarkan kita dari kematian. Hanya Cinta kita kepada Alloh dan Rasululloh Saw. yang akan menyelamatkan dan tidak akan pernah meninggalkan kita. 

Berpulangnya Ustdaz Jefri Al Buchori kepangkuan Allah Swt memberikan makna besar dan mendalam bagi kita semua. Sosok yang selalu dekat dihati para murid dan masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan. Pesan yang disampaikan kepada kita baik melalui dakwah maupun senandung lagu islami akan selalu kita ingat selamanya. 

Satu pesan yang ingin penulis sampaikan untuk penulis sendiri khusunya dan para sahabat yang sedang mencari jati diri dan cinta sejati. Dengarkanlah ini "Yang Kau Kejar hanyalah Makhluk yang Sewaktu-waktu Allah Swt akan mengambilnya karena itu merupakan hak Allah Swt. Begitu pula dengan perasaan cinta dan kasih sayang yang Allah hujamkan dalam hati kita. Allah telah menitipkan perasaan cinta dan kasih sayang tersebut, maka dari itu dalam hati kita harus niatkan bahwa dalam memperjuangkan cinta dan kasih sayang kepadanya adalah karena cinta dan rasa sayang kita kepada Allah Swt. Jika pada suatu saat nanti Allah Swt mengizinkan cinta dan rasa sayang kita kepadanya untuk diwujudkan dalam suatu ikatan sah pernikahan, maka kita harus ikhlas dan bersyukur atas nikmat yang Allah Swt berikan kepada kita dengan cara setia menua bersamanya. Pun demikian sebaliknya, jika Allah Swt tidak mengizinkan cinta dan rasa sayang kita untuk dipersatukan dalam ikatan sah pernikahan, maka kita pun harus ikhlas dan bersyukur atas takdir yang Allah Swt berikan. Meskipun demikian tidak dipersatukannya kita dengan orang yang kita cintai hendaknya tidak memutuskan silaturahim kita dengan dia dan keluarganya. Sesungguhnya Allah Swt lebih mengerti apa yang terbaik untuk kita."

Maka sampaikanlah ini kepada orang yang kita cintai, "Sesungguhnya perasaan cinta dan sayangku kepadamu adalah karena Cintaku kepada Allah Swt. Jika Engkau mencintaiku, maka izinkan aku menjadi pendamping hidupmu serta menjadi imam bagimu dan anak-anak kita kelak. Dan jika engkau tidak mencintaiku, maka izinkan aku tetap menjadi sahabat baik yang ada di setiap engkau membutuhkan. Semoga kelak kita sama-sama bahagia dengan pilihan yang akan menjadi pendamping hidup kita masing-masing. Tidak ada dendam, kebencian, kecemburuan, ataupun sakit hati karena kita berdua sama-sama ikhlas menjalin hubungan sebagai seorang sahabat. Namun jika engkau menghendaki untuk tidak menjalin hubungan sebagai sahabat ataupun memutuskan komunikasi, maka izinkan aku mendoakanmu agar engkau bahagia dengan pilihan yang engkau ambil. Begitu pula denganku, semoga aku pun juga bahagia dengan pilihan yang kelak aku ambil. Demi Tuhan aku tidak pernah membencimu apalagi marah padamu. Semua yang kulakukan hanyalah ikhtiarku untuk membuktikan rasa cinta dan sayangku kepadamu. Namun jika hal tersebut justru menyakiti hati dan membuat hidupmu tidak nyaman, maka dengan ketulusan hati aku minta maaf kepadamu. Semoga kelak kita bisa hidup berbahagia dengan pilihan kita masing-masing dengan penuh cinta serta keikhlasan karena Allah Swt. Hanya kepada Allah lah tempat kembali yang baik."

Sesungguhnya hakekat daripada perasaan cinta dan kasih sayang kepada kita adalah sifat dari Allah Swt yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang (Ar Rahman & Ar Rahim). Dalam perjalanannya, Allah Swt menguji setiap orang yang beriman, apakah rasa cinta dan kasih sayangnya kepada manusia lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt ataukah justru sebaliknya. Disanalah kita akan menemukan proses pendewasaan dalam diri dan sikap kita terhadap kehidupan. Kesalahan yang mungkin kita lakukan akan menjadi pelajaran (ibrah) bagi kita agar menjadi pribadi yang lebih baik. Kegalauan yang melanda kita selama ini mampu menguatkan hati dan tubuh kita dalam menjalani kehidupan ini dengan lebih baik. Kemarahan yang mungkin selama ini hadir mampu memberikan ruang yang lebih bagi hati untuk bersabar. InsyaAlloh jika segala sesuatu yang terjadi kita kembalikan pada Allah Swt, kehidupan kita akan selalu tenang dan damai karena kita telah IKHLAS atas ketentuan dan takdir Allah Swt. Semoga dengan selalu meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Swt maka kehidupan kita akan dipenuhi dengan keajaiban (MIRACLE) yang datang dari jalan yang tidak kita sangka-sangka (La Yahtasib). 


"Just stay in God Lines and God Rules, we will safe and peace. The Miracle of Giving Love will come from unpredictable path"