Dear my blog,
Tahun 2016 sudah berlalu. Banyak hal yang telah terjadi selama setahun ini. Alhamdulillah semua bisa terlampaui dengan penuh rasa sabar dan syukur. Dalam kesempatan ini, Saya hanya bisa mengucapkan rasa syukur sebanyak-banyaknya kepada Allah Swt atas segala nikmat yang telah diberikan dari jalan dan cara yang tidak disangka-sangka. Perjalanan hijrah Saya selama kurang lebih 12 tahun ini membuat diri ini masih merasa tidak pantas menerima semua nikmatNya. Terkadang ketika bangun sepertiga malam, dan teringat akan masa lalu, rasanya ingin selalu meneteskan air mata. Tangisan penuh rasa syukur karena Saya tidak bisa membayangkan apa jadinya Saya sekarang ini bila tidak segera memutuskan untuk berhijrah. Tentunya Saya yakin bahwa dibalik perjalanan hijrah Saya adalah karena do'a dari Bapak dan Ibu yang juga selalu memberikan nasehat-nasehatnya kepada Saya dengan penuh kesabaran dan rasa kasih sayang. Meskipun saat ini Saya masih merasa belum menjadi pribadi yang baik, Saya berusaha untuk terus memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari dalam kehidupan yang sangat singkat ini. Saya tidak peduli bagaimanapun penilaian orang lain terhadap Saya karena tujuan Saya adalah hanya mencari ridho Allah Swt.
Selama perjalanan hijrah ini, memang apa yang Saya rencanakan tidak semua berjalan sesuai yang diharapkan. Namun, Saya meyakini bahwa dibalik semua rencana itu, Tuhan memiliki rencana lain yang pasti lebih indah. Alhamdulillah akhir tahun 2016 ini, Saya bisa berbagi motivasi pengalaman kehidupan dalam sebuah tulisan Buku Antologi yang berjudul "Takdir Tuhan Lebih Indah dari Mimpimu" bersama Mas Rifa'i Rif'an, dkk yang diterbitkan oleh Penerbit Marsua Media (Lamongan). Mudah-mudahan tahun 2017 ini, Saya bisa lebih produktif lagi menulis buku hingga sampai pada target buku ke 5 sebelum menikah. Ciyee penasaran ya Saya menikah dengan siapa?? tunggu saja yaa. Ndak usah kepo deh. Banyak keajaiban-keajaiban yang terjadi setelah Saya memutuskan untuk berhijrah. Saya penasaran keajaiban-keajaiban apa yang akan terjadi selanjutnya khususnya pada tahun 2017 ini. Saya yakin bahwa Rencana Tuhan Pasti Lebih Indah seperti kisah cerita dalam tulisan Saya di bawah ini. Mudah-mudahan bermanfaat. Selamat membaca.
“Ketika
mengalami kegagalan maka kita sedang diajarkan arti dari sebuah kesabaran
karena jika suatu saat keberhasilan datang maka kita akan mensyukuri indahnya
perjuangan serta menyadari bahwa rencana Tuhan pasti lebih indah dari yang kita
harapkan, bayangkan, dan mimpikan~Febri Taufiqurrahman.”
Setiap manusia
memiliki sebuah mimpi. Dengan mimpi maka manusia akan terus memiliki harapan. Dan
hanya dengan harapanlah maka manusia terus berusaha dalam menjalani kehidupan. Pun
begitu pula dengan Saya yang kala itu memiliki mimpi untuk masuk ke salah satu
SMA favorit, namun mimpi itu pun kandas. Kegagalan tersebut membuat Saya down dan putus asa. Masih tidak percaya
karena Saya yang dari SD juara hingga bisa masuk ke SMP favorit, pada akhirnya
tidak bisa masuk dan melanjutkan ke SMA favorit di Kota Kediri. Bahkan pada
waktu itu Saya sampai sempat marah dan menganggap Allah tidak adil.
Seiring
berjalannya waktu, pada suatu ketika Saya membaca sebuah buku di perpustakaan
sekolah. Kemudian dari buku itu Saya menemukan sebuah Ayat dalam Surah
Al-Baqarah Ayat 222 “Allah menyukai orang
yang bertaubat lagi mensucikan diri”. Semenjak itulah Saya memutuskan untuk
berubah dan berhijrah. Saya menyadari bahwa Allah menempatkan Saya di SMA ini
pasti ada rencana lain. Ternyata benar, Saya terpilih menjadi Ketua OSIS dan
dikirim untuk mewakili Kota Kediri dalam Pertemuan Ketua OSIS SMA Se Jawa Timur
di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Selama menjadi Ketua OSIS, Saya bersama
teman-teman membuat sebuah gebrakan baru untuk kegiatan-kegiatan OSIS yang
revolusioner.
Ketika masuk kuliah, Saya pun gagal
kuliah di jurusan kedokteran yang Saya inginkan dan akhirnya kuliah di jurusan
Sastra Inggris di Universitas Diponegoro Semarang. Ternyata benar, ada rencana
Tuhan dibalik semua kegagalan Saya. Pada tahun ketiga kuliah, Saya terpilih
menjadi Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Diponegoro. Hal yang tidak pernah Saya bayangkan dan rencanakan.
Menjadi Ketua OSIS dan Presiden BEM adalah rencana Tuhan yang lebih indah
daripada yang Saya mimpikan.
“KEGAGALAN adalah cara Tuhan
mengajarkan kepada kita tentang arti indahnya perjuangan dalam kesabaran dan
keyakinan kepada Tuhan bahwa KEBERHASILAN akan datang seperti indahnya pelangi
setelah hujan~Febri Taufiqurrahman.”
Singkat cerita, setelah lulus S1, Saya melanjutan
studi S2 Magister Ilmu Linguistik di Universitas Indonesia. Selama kuliah
tersebut Saya tidak menyangka bisa dilibatkan dalam sebuah penelitian Tim
Peneliti Bahasa Kreol Tugu Laboratorium Leksikologi Leksikografi Departemen
Linguistik Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Dari
penelitian itulah, Saya bersama tim diundang untuk menghadiri pertemuan The First Asian Portuguese Community
Conference di Malaka, Malaysia. Setelah lulus S2, kemudian Tuhan
mentakdirkan Saya untuk melanjutkan studi Program Doktor (S3) Ilmu Linguistik di
Universitas Indonesia dan mendapatkan Beasiswa Unggulan Kemendikbud RI 2016. Dalam
benak Saya, mungkin Tuhan tidak menghendaki Saya menjadi dokter, melainkan InsyaAllah
menjadi seorang doktor dalam usia yang masih relatif muda dan single (bukan jomblo ya, hehe). Tapi mudah-mudahan nanti sewaktu ujian terbuka doktor sudah ada kamu yang mendampingi. Iya kamu yang akan menjadi takdirku, istriku, dan ibu yang hebat dari anak-anaku. Disitulah Saya semakin yakin bahwa rencana
Tuhan jauh lebih indah dari yang Saya mimpikan.
Gambaran
cerita di atas bukanlah bermaksud untuk menunjukkan kehebatan diri Saya kepada
para pembaca, melainkan Saya hanya ingin berbagi bagaimana proses yang Saya
jalani selama ini sampai kepada titik tersebut. Kegagalan demi kegagalan Saya
lewati dengan penuh kesabaran dan keyakinan bahwa ini semua adalah proses yang
harus Saya jalani untuk menggapai apa yang Saya mimpikan. Setiap ikhtiar yang
Saya lakukan pasti diiringi dengan doa penuh harapan kepada Tuhan. Setiap malam
rutin membaca Surah Al Waqi’ah dan setiap setelah Shubuh rutin membaca Surah Ar
Rahman (husst, ini amalan rahasia yaa,
jangan disebarkan, hehe). Kita harus
yakin bahwa Tuhan tidak mungkin mengabaikan meskipun orang-orang disekitar
merendahkan dan meremehkan tentang apa yang kita mimpikan.
“Jika mimpi kita diremehkan dan
ditertawakan maka itu adalah suatu pertanda bahwa mimpi kita akan menjadi
kenyataan~Febri Taufiqurrahman.”
Tak usah pedulikan omongan miring
mereka di belakang karena itulah alasan kenapa Tuhan menempatkan mereka selalu
di belakang dan sementara kita berada di depan melangkah dengan penuh
kesabaran, keberanian dan kepastian untuk meraih mimpi, cita-cita dan impian. Yang
harus kita lakukan adalah terus berusaha dengan disertai do’a dan keyakinan bahwa
suatu saat nanti mimpi kita akan jadi kenyataan karena rencana Tuhan pasti
lebih indah dari yang kita bayangkan, harapkan, dan mimpikan. Just wait, look,
and see with believing in Allah Swt.