Kamis, 12 Januari 2017

Sebuah Catatan di Awal Tahun 2017: Rencana Tuhan Pasti Lebih Indah

Dear my blog,
Tahun 2016 sudah berlalu. Banyak hal yang telah terjadi selama setahun ini. Alhamdulillah semua bisa terlampaui dengan penuh rasa sabar dan syukur. Dalam kesempatan ini, Saya hanya bisa mengucapkan rasa syukur sebanyak-banyaknya kepada Allah Swt atas segala nikmat yang telah diberikan dari jalan dan cara yang tidak disangka-sangka. Perjalanan hijrah Saya selama kurang lebih 12 tahun ini membuat diri ini masih merasa tidak pantas menerima semua nikmatNya. Terkadang ketika bangun sepertiga malam, dan teringat akan masa lalu, rasanya ingin selalu meneteskan air mata. Tangisan penuh rasa syukur karena Saya tidak bisa membayangkan apa jadinya Saya sekarang ini bila tidak segera memutuskan untuk berhijrah. Tentunya Saya yakin bahwa dibalik perjalanan hijrah Saya adalah karena do'a dari Bapak dan Ibu yang juga selalu memberikan nasehat-nasehatnya kepada Saya dengan penuh kesabaran dan rasa kasih sayang. Meskipun saat ini Saya masih merasa belum menjadi pribadi yang baik, Saya berusaha untuk terus memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari dalam kehidupan yang sangat singkat ini. Saya tidak peduli bagaimanapun penilaian orang lain terhadap Saya karena tujuan Saya adalah hanya mencari ridho Allah Swt. 
Selama perjalanan hijrah ini, memang apa yang Saya rencanakan tidak semua berjalan sesuai yang diharapkan. Namun, Saya meyakini bahwa dibalik semua rencana itu, Tuhan memiliki rencana lain yang pasti lebih indah. Alhamdulillah akhir tahun 2016 ini, Saya bisa berbagi motivasi pengalaman kehidupan dalam sebuah tulisan Buku Antologi yang berjudul "Takdir Tuhan Lebih Indah dari Mimpimu" bersama Mas Rifa'i Rif'an, dkk yang diterbitkan oleh Penerbit Marsua Media (Lamongan). Mudah-mudahan tahun 2017 ini, Saya bisa lebih produktif lagi menulis buku hingga sampai pada target buku ke 5 sebelum menikah. Ciyee penasaran ya Saya menikah dengan siapa?? tunggu saja yaa. Ndak usah kepo deh. Banyak keajaiban-keajaiban yang terjadi setelah Saya memutuskan untuk berhijrah. Saya penasaran keajaiban-keajaiban apa yang akan terjadi selanjutnya khususnya pada tahun 2017 ini. Saya yakin bahwa Rencana Tuhan Pasti Lebih Indah seperti kisah cerita dalam tulisan Saya di bawah ini. Mudah-mudahan bermanfaat. Selamat membaca.

“Ketika mengalami kegagalan maka kita sedang diajarkan arti dari sebuah kesabaran karena jika suatu saat keberhasilan datang maka kita akan mensyukuri indahnya perjuangan serta menyadari bahwa rencana Tuhan pasti lebih indah dari yang kita harapkan, bayangkan, dan mimpikan~Febri Taufiqurrahman.”
Setiap manusia memiliki sebuah mimpi. Dengan mimpi maka manusia akan terus memiliki harapan. Dan hanya dengan harapanlah maka manusia terus berusaha dalam menjalani kehidupan. Pun begitu pula dengan Saya yang kala itu memiliki mimpi untuk masuk ke salah satu SMA favorit, namun mimpi itu pun kandas. Kegagalan tersebut membuat Saya down dan putus asa. Masih tidak percaya karena Saya yang dari SD juara hingga bisa masuk ke SMP favorit, pada akhirnya tidak bisa masuk dan melanjutkan ke SMA favorit di Kota Kediri. Bahkan pada waktu itu Saya sampai sempat marah dan menganggap Allah tidak adil.
          Seiring berjalannya waktu, pada suatu ketika Saya membaca sebuah buku di perpustakaan sekolah. Kemudian dari buku itu Saya menemukan sebuah Ayat dalam Surah Al-Baqarah Ayat 222 “Allah menyukai orang yang bertaubat lagi mensucikan diri”. Semenjak itulah Saya memutuskan untuk berubah dan berhijrah. Saya menyadari bahwa Allah menempatkan Saya di SMA ini pasti ada rencana lain. Ternyata benar, Saya terpilih menjadi Ketua OSIS dan dikirim untuk mewakili Kota Kediri dalam Pertemuan Ketua OSIS SMA Se Jawa Timur di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Selama menjadi Ketua OSIS, Saya bersama teman-teman membuat sebuah gebrakan baru untuk kegiatan-kegiatan OSIS yang revolusioner.
Ketika masuk kuliah, Saya pun gagal kuliah di jurusan kedokteran yang Saya inginkan dan akhirnya kuliah di jurusan Sastra Inggris di Universitas Diponegoro Semarang. Ternyata benar, ada rencana Tuhan dibalik semua kegagalan Saya. Pada tahun ketiga kuliah, Saya terpilih menjadi Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro. Hal yang tidak pernah Saya bayangkan dan rencanakan. Menjadi Ketua OSIS dan Presiden BEM adalah rencana Tuhan yang lebih indah daripada yang Saya mimpikan.
“KEGAGALAN adalah cara Tuhan mengajarkan kepada kita tentang arti indahnya perjuangan dalam kesabaran dan keyakinan kepada Tuhan bahwa KEBERHASILAN akan datang seperti indahnya pelangi setelah hujan~Febri Taufiqurrahman.”
Singkat cerita, setelah lulus S1, Saya melanjutan studi S2 Magister Ilmu Linguistik di Universitas Indonesia. Selama kuliah tersebut Saya tidak menyangka bisa dilibatkan dalam sebuah penelitian Tim Peneliti Bahasa Kreol Tugu Laboratorium Leksikologi Leksikografi Departemen Linguistik Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Dari penelitian itulah, Saya bersama tim diundang untuk menghadiri pertemuan The First Asian Portuguese Community Conference di Malaka, Malaysia. Setelah lulus S2, kemudian Tuhan mentakdirkan Saya untuk melanjutkan studi Program Doktor (S3) Ilmu Linguistik di Universitas Indonesia dan mendapatkan Beasiswa Unggulan Kemendikbud RI 2016. Dalam benak Saya, mungkin Tuhan tidak menghendaki Saya menjadi dokter, melainkan InsyaAllah menjadi seorang doktor dalam usia yang masih relatif muda dan single (bukan jomblo ya, hehe). Tapi mudah-mudahan nanti sewaktu ujian terbuka doktor sudah ada kamu yang mendampingi. Iya kamu yang akan menjadi takdirku, istriku, dan ibu yang hebat dari anak-anaku. Disitulah Saya semakin yakin bahwa rencana Tuhan jauh lebih indah dari yang Saya mimpikan.
          Gambaran cerita di atas bukanlah bermaksud untuk menunjukkan kehebatan diri Saya kepada para pembaca, melainkan Saya hanya ingin berbagi bagaimana proses yang Saya jalani selama ini sampai kepada titik tersebut. Kegagalan demi kegagalan Saya lewati dengan penuh kesabaran dan keyakinan bahwa ini semua adalah proses yang harus Saya jalani untuk menggapai apa yang Saya mimpikan. Setiap ikhtiar yang Saya lakukan pasti diiringi dengan doa penuh harapan kepada Tuhan. Setiap malam rutin membaca Surah Al Waqi’ah dan setiap setelah Shubuh rutin membaca Surah Ar Rahman (husst, ini amalan rahasia yaa, jangan disebarkan, hehe).  Kita harus yakin bahwa Tuhan tidak mungkin mengabaikan meskipun orang-orang disekitar merendahkan dan meremehkan tentang apa yang kita mimpikan.
“Jika mimpi kita diremehkan dan ditertawakan maka itu adalah suatu pertanda bahwa mimpi kita akan menjadi kenyataan~Febri Taufiqurrahman.”
          Tak usah pedulikan omongan miring mereka di belakang karena itulah alasan kenapa Tuhan menempatkan mereka selalu di belakang dan sementara kita berada di depan melangkah dengan penuh kesabaran, keberanian dan kepastian untuk meraih mimpi, cita-cita dan impian. Yang harus kita lakukan adalah terus berusaha dengan disertai do’a dan keyakinan bahwa suatu saat nanti mimpi kita akan jadi kenyataan karena rencana Tuhan pasti lebih indah dari yang kita bayangkan, harapkan, dan mimpikan. Just wait, look, and see with believing in Allah Swt.