Rabu, 24 Mei 2017

Rencana Tuhan Pasti Jauh Lebih Indah

Dear my blog,
Alhamdulillah, saya ingin mengucap syukur yang tiada terkira kepada Allah Swt atas berbagai nikmat dan karuniaNya sehingga mimpi saya satu per satu telah terwujud. Saya menyempatkan untuk menulis ini agar tulisan saya ini bisa tersimpan sampai kapanpun dan memberikan manfaat kepada siapapun yang membacanya, baik secara diam-diam maupun terang-terangan. 
Saya menuliskan ini bukan untuk menunjukkan kehebatan kepada siapapun, melainkan hanya ingin berbagi kepada semuanya karena ketika saya memutuskan berhijab, eh salah maksudnya berhijrah 12 tahun yang lalu, saya telah berazam kepada Allah Swt untuk terus menebarkan kebaikan dan motivasi kepada semuanya.
Tahun 2012 ketika saya membaca buku Mimpi Sejuta Dollar Merry Riana, saya hanya membayangkan dan ngebatin, kapan ya saya bisa ke Singapura. Kemudian ketika Film Mimpi Sejuta Dollar telah rilis dan ketika saya menontonnya, saya ngebatin lagi kapan ya bisa ke Singapura. Bagi orang ndeso seperti saya ini, pergi ke Singapura hanyalah sebuah mimpi. Tepatnya pada bulan Maret 2017 yang lalu, saya dilibatkan dalam tim penelitian yang diberikan Dana Hibah oleh UI, saya diminta Profesor saya untuk berangkat ke Singapura mengambil data penelitian. Saya pun berangkat sendirian pada tanggal 19 Mei 2017 (di hari yang sangat spesial, kenapa kok hari spesial? Mau tahu aja, apa mau tahu banget nih atau tahu bulat aja, haha). Namun, semua biaya pesawat dan akomodasi selama di sana ditanggung oleh dana penelitian. Jadi saya berangkat bawa badan saja. Kok bisa? Ya bisa jika memang Allah Swt sudah berkehendak maka yang tidak mungkin akan menjadi mungkin dan bisa. Saya meyakini bahwa semua yang terjadi bukanlah karena kehebatan saya tapi karena kehendak Allah Swt. Saya hanya berikhtiar dengan usaha dan do'a. Usaha lahir dengan terus belajar karena saya masih menjadi mahasiswa, sementara usaha batin dengan terus meningkatkan ibadah wajib dan sunah serta merutinkan mengamalkan membaca surah Ar-Rahman di pagi hari setelah Shubuh dan surah Al-Waqi'ah di malam hari setelah Maghrib (jangan bilang siapa-siapa ya, ini rahasia lho :-) ). Saya jadi tidak sabar menunggu keajaiban-keajaiban apa yang akan datang lagi setelah ini karena saya pun juga sangat meyakini bahwa Rencana Tuhan Pasti Jauh Lebih Indah.

Kamis, 12 Januari 2017

Sebuah Catatan di Awal Tahun 2017: Rencana Tuhan Pasti Lebih Indah

Dear my blog,
Tahun 2016 sudah berlalu. Banyak hal yang telah terjadi selama setahun ini. Alhamdulillah semua bisa terlampaui dengan penuh rasa sabar dan syukur. Dalam kesempatan ini, Saya hanya bisa mengucapkan rasa syukur sebanyak-banyaknya kepada Allah Swt atas segala nikmat yang telah diberikan dari jalan dan cara yang tidak disangka-sangka. Perjalanan hijrah Saya selama kurang lebih 12 tahun ini membuat diri ini masih merasa tidak pantas menerima semua nikmatNya. Terkadang ketika bangun sepertiga malam, dan teringat akan masa lalu, rasanya ingin selalu meneteskan air mata. Tangisan penuh rasa syukur karena Saya tidak bisa membayangkan apa jadinya Saya sekarang ini bila tidak segera memutuskan untuk berhijrah. Tentunya Saya yakin bahwa dibalik perjalanan hijrah Saya adalah karena do'a dari Bapak dan Ibu yang juga selalu memberikan nasehat-nasehatnya kepada Saya dengan penuh kesabaran dan rasa kasih sayang. Meskipun saat ini Saya masih merasa belum menjadi pribadi yang baik, Saya berusaha untuk terus memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari dalam kehidupan yang sangat singkat ini. Saya tidak peduli bagaimanapun penilaian orang lain terhadap Saya karena tujuan Saya adalah hanya mencari ridho Allah Swt. 
Selama perjalanan hijrah ini, memang apa yang Saya rencanakan tidak semua berjalan sesuai yang diharapkan. Namun, Saya meyakini bahwa dibalik semua rencana itu, Tuhan memiliki rencana lain yang pasti lebih indah. Alhamdulillah akhir tahun 2016 ini, Saya bisa berbagi motivasi pengalaman kehidupan dalam sebuah tulisan Buku Antologi yang berjudul "Takdir Tuhan Lebih Indah dari Mimpimu" bersama Mas Rifa'i Rif'an, dkk yang diterbitkan oleh Penerbit Marsua Media (Lamongan). Mudah-mudahan tahun 2017 ini, Saya bisa lebih produktif lagi menulis buku hingga sampai pada target buku ke 5 sebelum menikah. Ciyee penasaran ya Saya menikah dengan siapa?? tunggu saja yaa. Ndak usah kepo deh. Banyak keajaiban-keajaiban yang terjadi setelah Saya memutuskan untuk berhijrah. Saya penasaran keajaiban-keajaiban apa yang akan terjadi selanjutnya khususnya pada tahun 2017 ini. Saya yakin bahwa Rencana Tuhan Pasti Lebih Indah seperti kisah cerita dalam tulisan Saya di bawah ini. Mudah-mudahan bermanfaat. Selamat membaca.

“Ketika mengalami kegagalan maka kita sedang diajarkan arti dari sebuah kesabaran karena jika suatu saat keberhasilan datang maka kita akan mensyukuri indahnya perjuangan serta menyadari bahwa rencana Tuhan pasti lebih indah dari yang kita harapkan, bayangkan, dan mimpikan~Febri Taufiqurrahman.”
Setiap manusia memiliki sebuah mimpi. Dengan mimpi maka manusia akan terus memiliki harapan. Dan hanya dengan harapanlah maka manusia terus berusaha dalam menjalani kehidupan. Pun begitu pula dengan Saya yang kala itu memiliki mimpi untuk masuk ke salah satu SMA favorit, namun mimpi itu pun kandas. Kegagalan tersebut membuat Saya down dan putus asa. Masih tidak percaya karena Saya yang dari SD juara hingga bisa masuk ke SMP favorit, pada akhirnya tidak bisa masuk dan melanjutkan ke SMA favorit di Kota Kediri. Bahkan pada waktu itu Saya sampai sempat marah dan menganggap Allah tidak adil.
          Seiring berjalannya waktu, pada suatu ketika Saya membaca sebuah buku di perpustakaan sekolah. Kemudian dari buku itu Saya menemukan sebuah Ayat dalam Surah Al-Baqarah Ayat 222 “Allah menyukai orang yang bertaubat lagi mensucikan diri”. Semenjak itulah Saya memutuskan untuk berubah dan berhijrah. Saya menyadari bahwa Allah menempatkan Saya di SMA ini pasti ada rencana lain. Ternyata benar, Saya terpilih menjadi Ketua OSIS dan dikirim untuk mewakili Kota Kediri dalam Pertemuan Ketua OSIS SMA Se Jawa Timur di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Selama menjadi Ketua OSIS, Saya bersama teman-teman membuat sebuah gebrakan baru untuk kegiatan-kegiatan OSIS yang revolusioner.
Ketika masuk kuliah, Saya pun gagal kuliah di jurusan kedokteran yang Saya inginkan dan akhirnya kuliah di jurusan Sastra Inggris di Universitas Diponegoro Semarang. Ternyata benar, ada rencana Tuhan dibalik semua kegagalan Saya. Pada tahun ketiga kuliah, Saya terpilih menjadi Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro. Hal yang tidak pernah Saya bayangkan dan rencanakan. Menjadi Ketua OSIS dan Presiden BEM adalah rencana Tuhan yang lebih indah daripada yang Saya mimpikan.
“KEGAGALAN adalah cara Tuhan mengajarkan kepada kita tentang arti indahnya perjuangan dalam kesabaran dan keyakinan kepada Tuhan bahwa KEBERHASILAN akan datang seperti indahnya pelangi setelah hujan~Febri Taufiqurrahman.”
Singkat cerita, setelah lulus S1, Saya melanjutan studi S2 Magister Ilmu Linguistik di Universitas Indonesia. Selama kuliah tersebut Saya tidak menyangka bisa dilibatkan dalam sebuah penelitian Tim Peneliti Bahasa Kreol Tugu Laboratorium Leksikologi Leksikografi Departemen Linguistik Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Dari penelitian itulah, Saya bersama tim diundang untuk menghadiri pertemuan The First Asian Portuguese Community Conference di Malaka, Malaysia. Setelah lulus S2, kemudian Tuhan mentakdirkan Saya untuk melanjutkan studi Program Doktor (S3) Ilmu Linguistik di Universitas Indonesia dan mendapatkan Beasiswa Unggulan Kemendikbud RI 2016. Dalam benak Saya, mungkin Tuhan tidak menghendaki Saya menjadi dokter, melainkan InsyaAllah menjadi seorang doktor dalam usia yang masih relatif muda dan single (bukan jomblo ya, hehe). Tapi mudah-mudahan nanti sewaktu ujian terbuka doktor sudah ada kamu yang mendampingi. Iya kamu yang akan menjadi takdirku, istriku, dan ibu yang hebat dari anak-anaku. Disitulah Saya semakin yakin bahwa rencana Tuhan jauh lebih indah dari yang Saya mimpikan.
          Gambaran cerita di atas bukanlah bermaksud untuk menunjukkan kehebatan diri Saya kepada para pembaca, melainkan Saya hanya ingin berbagi bagaimana proses yang Saya jalani selama ini sampai kepada titik tersebut. Kegagalan demi kegagalan Saya lewati dengan penuh kesabaran dan keyakinan bahwa ini semua adalah proses yang harus Saya jalani untuk menggapai apa yang Saya mimpikan. Setiap ikhtiar yang Saya lakukan pasti diiringi dengan doa penuh harapan kepada Tuhan. Setiap malam rutin membaca Surah Al Waqi’ah dan setiap setelah Shubuh rutin membaca Surah Ar Rahman (husst, ini amalan rahasia yaa, jangan disebarkan, hehe).  Kita harus yakin bahwa Tuhan tidak mungkin mengabaikan meskipun orang-orang disekitar merendahkan dan meremehkan tentang apa yang kita mimpikan.
“Jika mimpi kita diremehkan dan ditertawakan maka itu adalah suatu pertanda bahwa mimpi kita akan menjadi kenyataan~Febri Taufiqurrahman.”
          Tak usah pedulikan omongan miring mereka di belakang karena itulah alasan kenapa Tuhan menempatkan mereka selalu di belakang dan sementara kita berada di depan melangkah dengan penuh kesabaran, keberanian dan kepastian untuk meraih mimpi, cita-cita dan impian. Yang harus kita lakukan adalah terus berusaha dengan disertai do’a dan keyakinan bahwa suatu saat nanti mimpi kita akan jadi kenyataan karena rencana Tuhan pasti lebih indah dari yang kita bayangkan, harapkan, dan mimpikan. Just wait, look, and see with believing in Allah Swt.