Kamis, 14 Juli 2016

The Power of Dream

Dear my blog,
Alhamdulillah akhirnya bisa nulis blog lagi. Kali ini Saya ingin menuliskan sebuah curahan hati, ciyee yang curcol, lagi galau ya Mas?? hahaha. Hmmm, kok tahu sih Saya lagi galau, galau banget malahan. Saking galaunya Saya ndak tahu harus mau nulis apa. Tapi yang jelas Saya ingin menuliskan sesuatu yang bermanfaat dan bermakna untuk para pembaca setia blog Saya, baik yang membaca secara diam-diam maupun terang-terangan. Kayak drama korea aja yaa. hehe...
Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat. Kalau orang Jawa mah bilangnya "time flies too fast". Rasa-rasanya baru kemaren Saya duduk di bangku TK, asyik dengan dunia mainan robot-robatan. Rasa-rasanya baru kemaren Saya duduk di bangku SDI AL-Huda, mengikuti lomba mata pelajaran antar SD Se Karisidenan Kota Kediri. Rasa-rasanya baru kemaren Saya duduk dibangku SMP, melakukan kegiatan kemah bersama teman-teman OSIS, PMR dan Pramuka selama 3 hari 2 malam, Rasa-rasanya baru kemaren juga Saya duduk dibangku SMA, melakukan kegiatan Dies Natalies mengundang Repvblik Band, "Oooh Aku Hanya Ingin Kau Tahu, Besarnya Cintaku, Tingginya Khayalku Bersamamu.." (nulis sambil dengerin dan nyanyiin lagu single pertamanya Repvblik, bernostalgila dengan masa lalu, romantis kan, hehe). Terus, rasa-rasanya baru kemaren juga duduk di bangku kuliah S1 di Undip, melakukan kegiatan bareng-bareng teman-teman BEM FIB Undip, mengadakan Welcome Party dengan mengundang Seventeen Band, "Kau Jaga Slalu Hatimu, Saat Jauh Dariku, Tunggu Aku Kembali,.." (lagu favorit Saya nih, pesannya buat Saya dan jodoh Saya agar selalu menjaga diri dan hati, hehe). Begitu pula, rasa-rasanya baru kemaren juga duduk dibangku kuliah S2 di UI, melakukan kegiatan seminar-seminar dan penelitian-penelitian bersama Dosen dan teman-teman. Alhamdulillah tahun ini atas kehendak Allah Swt, Saya memasuki kuliah S3 di UI. Tidak ada kata lain yang bisa Saya ucapkan kecuali hanya bersyukur Alhamdulillah atas karunia Allah Swt yang telah diberikan. Awalnya Saya ingin membuktikan diri kepada seseorang yang menghina dan merendahkan Saya di masa lalu setelah pada waktu itu Saya hanya masuk di SMA Negeri 4 Kediri yang tidak favorit, dan tidak bisa masuk di SMA Negeri 2 Kediri yang favorit itu. Namun, seiring berjalannya waktu, Saya tidak ingin membuktikan diri kepada siapapun. Saya hanya menjalani saja apa yang telah Tuhan gariskan sebagai wujud penebusan kesalahan Saya di masa lalu dan sebagai ikhtiar untuk menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan. Semenjak itulah, Saya terus berusaha memperbaiki diri dan tidak peduli dengan apa yang orang lain katakan, mau dihina dan direndahkan, Saya hanya balas dengan senyum dan doa kebaikan saja.
Tim Peneliti (dari kiri) Saya, Budi Eko Pranoto, S.S., Arif Budiman, M.A., Dr. FX. Rahyono, Prof. Dr. (Emer) Benny H. Hoed (alm), Triaswarin Sutanrihesti, M.Hum, Venansia Ajeng S.A. Pedo, S.Pd, Agni Malagina, M.Hum, Dr. Lilie Soeratminto.
Saya tidak menyangka bisa menyelesaikan kuliah S2 dan akan melanjutkan kuliah S3 di Universitas Indonesia yang bagi orang ndeso seperti Saya adalah sebuah mimpi yang terlalu tinggi. Saya pun juga tidak menyangka dipertemukan dalam satu penelitian dengan (alm.) Prof. Dr. Benny Hoedoro Hoed (salah satu Guru Besar Universitas Indonesia yang juga merupakan Ayah dari Anto Hoed/mertua dari Melly Goeslaw), Dr. FX. Rahyono (Ketua Departemen Linguistik FIB UI), Dr. Lilie Suratminto (Ketua Tim Peneliti Kreol Tugu), dan teman-teman peneliti lain yang pada akhirnya penelitian ini telah menghasilkan sebuah Buku "Kepunahan Bahasa: Bahasa Kreol Tugu yang Punah dalam Pemertahanan Budaya Tugu". Buku ini bercerita tentang bahasa Kreol Portugis Tugu yang sudah punah, namun budaya Portugisnya masih dipertahankan. Dalam waktu sebulan Saya hanya diberikan waktu untuk mengedit dan me-layout buku tersebut. Namun, jerih payah dan kesabaran setelah puluhan kali revisi buku tersebut, pada akhirnya membuahkan hasil yang manis. Pada saat launching buku pada bulan Mei yang lalu, buku tersebut mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, institusi, maupun media cetak. Terakhir pada tanggal 24 Juni yang lalu, tim peneliti mendapatkan surat dari Prof. M. Nasir (Kementerian Ristek Dikti) yang memberikan apresiasi atas terbitnya buku tersebut. Dalam suratnya, Pak Menteri berharap agar penelitian seperti ini tetap dilanjutkan. Dari situlah, muncul sebuah niat Saya untuk melanjutkan penelitian tersebut sebagai objek kajian disertasi Saya nanti. Mudah-mudahan Allah memberikan ridho, kemudahan dan kelancaran. Mudah-mudahan juga ini merupakan wasilah atau perantara jalan bagi Saya untuk bisa berkunjung ke Portugal yang baru saja menjadi Juara Piala Eropa 2016. Amin Yra.
Buku Kepunahan Bahasa masuk dalam
kolom resensi buku Majalah GATRA
Edisi Juni 2016. Foto ini saat di Bandara
Soeta menunggu penerbangan ke Malaka.
Selain itu, Saya pun mendapatkan kempatan untuk hadir dalam kegiatan The First Asian Portuguese Community Conference di Malaka pada akhir bulan Juni yang lalu. Saya masih ingat betul waktu itu malam-malam di telpon oleh Dosen Saya usai tadarusan di Masjid pada bulan Ramadhan. "Febri, besok ikut ke Malaka yaa, sudah Saya belikan tiket pesawat PP". Akhirnya Saya pun berangkat ke Malaka bersama Dosen Saya. Karena Saya harus berangkat dari Bandara Soeta maka Saya pun langung pesan tiket online kereta dari Kediri ke Jakarta. Alhamdulillah masih tersedia (dapat yang paling murah lho, cuman 86rb sampai Jakarta dari Kediri). Meskipun pada waktu itu masih bingung belum dapat tiket kereta balik dari Jakarta ke Kediri, karena musim mudik lebaran sehingga tiket pun sudah ludes. Ah, Bismillah berangkat dulu dengan niat untuk berbakti kepada Guru dan mengamalkan ilmu, InsyaAllah nanti ada jalan buat kembalinya ke Kediri. Dan ternyata benar, Allah Swt memberikan kemudahan, ternyata saudara Saya yang bekerja di Jakarta dan Tangerang akan mudik bareng ke Kediri pada hari Jumat, 1 Juli dengan membawa kendaraan mobil pribadi. Kabar tersebut Saya dapatkan sesaat sebelum keberangkatan ke Malaysia. Alhamdulillah, Allah Swt memberikan kemudahan, jadi lega rasanya.
Sejujurnya, Saya tidak tahu persis bagaimana konsep dan bentuk kegiatan The First Asian Portuguese Community Conference di Malaka tersebut. Saya hanya diminta Dosen Saya untuk menerjemahkan makalah berdasarkan hasil penelitian Bahasa Kreol Tugu dan membuat power pointnya untuk dipresentasikan dalam acara tersebut. Deg..degan..sekali...
Mempersiapkan materi presentasi di
Kamar Hotel Temasek, Malaka.
Singkat cerita, setelah presentasi di hadapan para tamu undangan yang hadir, kami mendapatkan apresiasi dari mereka, salah satunya adalah beberapa orang yang hadir memesan Buku Kepunahan Bahasa, ada juga yang menyarankan agar Buku Kepunahan Bahasa diterjemahkan dalam bahasa Internasional sehingga buku tersebut bisa dibaca oleh orang-orang di seluruh dunia. Alhamdulillah lega rasanya setelah presentasi...
Setelah presentasi, kami pun diundang dalam acara Gala Dinner yang dihadiri oleh para tamu undangan dan masyarakat keturunan Portugis yang tersebar di Asia. Dalam acara tersebut juga hadir Xanana Gusmao (Presiden Pertama Timor Leste), Duta Besar Portugal untuk Indonesia dan Malaysia, Duta Besar Timor Leste untuk Indonesia dan Malaysia, dan Para Bangsawan Malaysia, entah siapa Saya juga tidak kenal, hehe).
Ketika Xanana meminta korek api kepada Saya,
dan Saya tidak punya karena Saya tidak merokok,
Kemudian Xanana mengatakan No Problem!
Hal lain yang tidak pernah Saya sangka sebelumnya adalah bisa bertemu dan ngobrol santai dengan Xanana (Presiden Pertama Timor Leste). Terlepas dari sejarah masa lalu, ini adalah momentum yang sangat berharga bagi Saya bisa bertemu beliau dengan tanpa pengawalan yang ketat seperti saat beliau datang ke Indonesia beberapa tahun yang lalu. Satu hal yang Saya ingat dari beliau saat memberikan sambutan pada acara Gala Dinner tersebut adalah "Mari kita lupakan hal-hal yang menyakitkan di masa lalu, dan sekarang kita berkumpul disini untuk bersama membangun masa depan untuk anak cucu kita dengan penuh kedamaian, persaudaraan, dan kasih sayang sebagai manusia yang diciptakan Tuhan." Sekilas memang kalau kita lihat, sikap yang ditunjukan Xanana saat ini mengingatkan kita kepada sosok Nelson Mandela yang sangat berjiwa besar memafkan semua orang yang menghina dan merendahkan dia, bahkan kalau kita ingat Nelson Mandela justru mengundang orang-orang yang menghina dan merendahkan dia dalam jamuan makan malam saat dia menjabat sebagai Presiden Afrika Selatan (lebih lanjutnya baca tentang Nelson Mandela ya). Masih banyak hal-hal yang ingin Saya ceritakan dalam blog ini, tapi berhubung Saya jam 1 pagi ini harus ke Semarang, jadi untuk cerita bagaimana serunya perjalanan ke Kuala Lumpur dan Malaka pada bulan Juni yang lalu akan Saya ceritakan dalam kesempatan berikutnya ya. Namun, yang jelas poin yang ingin Saya sampaikan adalah dibalik perjalanan Saya ke Malaysia tanpa biaya sepeserpun tersebut merupakan keyakinan Saya terhadap sebuah mimpi dalam ikhtiar dan doa selama ini. (eits, maksudnya bukan mimpi yang waktu tidur ya, kalau mimpi itu sih pengennya bisa mimpiin kamu, iya kamu dek). 
Tapi yang jelas, ini semua adalah salah satu bukti dari kekuatan mimpi, The Power of Dream. Tahun 2008/2009, Saya menuliskan mimpi-mimpi Saya dalam sebuah buku mimpi, Dream of Book yang masih Saya simpan hingga sekarang. Setelah Saya buka dan baca kembali ternyata poin-poin mimpi yang Saya tuliskan satu-persatu sudah terwujud dan akan terwujud. Tentunya semua itu dengan sebuah ikhtiar dan doa. Saya tidak peduli dengan omongan miring orang lain terhadap Saya. Pun juga Saya hanya berpikir positif terhadap apa yang harus Saya jalani dan hadapi. Itulah yang membuat hidup Saya berubah dan berat badan Saya bertambah. Saya sangat berterimakasih kepada seseorang yang telah memberikan kado ulang tahun kepada Saya sebuah Buku Terapi Berpikir Positif karya Dr. Ibrahim Elfiky yang telah banyak mengubah cara berpikir dan bersikap Saya hingga dapat mencapai semua ini. Saya menceritakan ini semua bukan untuk menunjukkan kehebatan diri Saya pada orang lain ataupun orang-orang yang telah merendahkan dan menghina Saya di masa lalu, tapi Saya menceritakan ini hanya ingin berbagi pengalaman dan motivasi, bagaimana keajaiban-keajaiban yang telah didapatkan dengan ikhtiar dan doa selama ini dapat memberikan inspirasi kepada orang lain agar tidak menyerah, terus bersabar dalam keyakinan kepada Tuhan dalam mewujudkan sebuah mimpi dari jalan yang tidak pernah disangka-sangka. (Lihat QS. Ibrahim Ayat 7)