Setiap Insan Kan Menemui Kesalahan Di Dalam Diri
Dan Setiap Manusia Tak Ada yang Sempurna
Menjalani Hidup Di Dunia
Kesalahan Kan Terjadi
Dosa dosa kan dipenuhi
Mungkin Tak Bisa Hindari
Meski Hati Tlah Menyadari
Allah Maha Pengasih
Allah Maha Penyayang
Allah Akan Maafkan
Bila Kita Memohon Ampunan
(Ustadz Jefri Al Buchori)
Dalam QS. Ali Imran: 14 "Dijadikannya indah pada (pandangan) manusia, kecintaan kepada apa-apa yang diingini yaitu : wanita-wanita, anak-anak harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan disisi Allohlah tempat kembali yang baik (surga)."
Ayat tersebut sebenarnya mengisyaratkan kepada kita tentang kepastian adanya takdir kematian dan hanya kepada Allah kita kembali karena wanita dan anak-anak yang kita cintai pun akan meningalkan kita. Harta, pangkat, dan jabatan yang kita cari tidak akan menyelamatkan kita. Keindahan fisik yang kita banggakan di dunia tidak mampu menghindarkan kita dari kematian. Hanya Cinta kita kepada Alloh dan Rasululloh Saw. yang akan menyelamatkan dan tidak akan pernah meninggalkan kita.
Berpulangnya Ustdaz Jefri Al Buchori kepangkuan Allah Swt memberikan makna besar dan mendalam bagi kita semua. Sosok yang selalu dekat dihati para murid dan masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan. Pesan yang disampaikan kepada kita baik melalui dakwah maupun senandung lagu islami akan selalu kita ingat selamanya.
Satu pesan yang ingin penulis sampaikan untuk penulis sendiri khusunya dan para sahabat yang sedang mencari jati diri dan cinta sejati. Dengarkanlah ini "Yang Kau Kejar hanyalah Makhluk yang Sewaktu-waktu Allah Swt akan mengambilnya karena itu merupakan hak Allah Swt. Begitu pula dengan perasaan cinta dan kasih sayang yang Allah hujamkan dalam hati kita. Allah telah menitipkan perasaan cinta dan kasih sayang tersebut, maka dari itu dalam hati kita harus niatkan bahwa dalam memperjuangkan cinta dan kasih sayang kepadanya adalah karena cinta dan rasa sayang kita kepada Allah Swt. Jika pada suatu saat nanti Allah Swt mengizinkan cinta dan rasa sayang kita kepadanya untuk diwujudkan dalam suatu ikatan sah pernikahan, maka kita harus ikhlas dan bersyukur atas nikmat yang Allah Swt berikan kepada kita dengan cara setia menua bersamanya. Pun demikian sebaliknya, jika Allah Swt tidak mengizinkan cinta dan rasa sayang kita untuk dipersatukan dalam ikatan sah pernikahan, maka kita pun harus ikhlas dan bersyukur atas takdir yang Allah Swt berikan. Meskipun demikian tidak dipersatukannya kita dengan orang yang kita cintai hendaknya tidak memutuskan silaturahim kita dengan dia dan keluarganya. Sesungguhnya Allah Swt lebih mengerti apa yang terbaik untuk kita."
Maka sampaikanlah ini kepada orang yang kita cintai, "Sesungguhnya perasaan cinta dan sayangku kepadamu adalah karena Cintaku kepada Allah Swt. Jika Engkau mencintaiku, maka izinkan aku menjadi pendamping hidupmu serta menjadi imam bagimu dan anak-anak kita kelak. Dan jika engkau tidak mencintaiku, maka izinkan aku tetap menjadi sahabat baik yang ada di setiap engkau membutuhkan. Semoga kelak kita sama-sama bahagia dengan pilihan yang akan menjadi pendamping hidup kita masing-masing. Tidak ada dendam, kebencian, kecemburuan, ataupun sakit hati karena kita berdua sama-sama ikhlas menjalin hubungan sebagai seorang sahabat. Namun jika engkau menghendaki untuk tidak menjalin hubungan sebagai sahabat ataupun memutuskan komunikasi, maka izinkan aku mendoakanmu agar engkau bahagia dengan pilihan yang engkau ambil. Begitu pula denganku, semoga aku pun juga bahagia dengan pilihan yang kelak aku ambil. Demi Tuhan aku tidak pernah membencimu apalagi marah padamu. Semua yang kulakukan hanyalah ikhtiarku untuk membuktikan rasa cinta dan sayangku kepadamu. Namun jika hal tersebut justru menyakiti hati dan membuat hidupmu tidak nyaman, maka dengan ketulusan hati aku minta maaf kepadamu. Semoga kelak kita bisa hidup berbahagia dengan pilihan kita masing-masing dengan penuh cinta serta keikhlasan karena Allah Swt. Hanya kepada Allah lah tempat kembali yang baik."
Sesungguhnya hakekat daripada perasaan cinta dan kasih sayang kepada kita adalah sifat dari Allah Swt yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang (Ar Rahman & Ar Rahim). Dalam perjalanannya, Allah Swt menguji setiap orang yang beriman, apakah rasa cinta dan kasih sayangnya kepada manusia lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt ataukah justru sebaliknya. Disanalah kita akan menemukan proses pendewasaan dalam diri dan sikap kita terhadap kehidupan. Kesalahan yang mungkin kita lakukan akan menjadi pelajaran (ibrah) bagi kita agar menjadi pribadi yang lebih baik. Kegalauan yang melanda kita selama ini mampu menguatkan hati dan tubuh kita dalam menjalani kehidupan ini dengan lebih baik. Kemarahan yang mungkin selama ini hadir mampu memberikan ruang yang lebih bagi hati untuk bersabar. InsyaAlloh jika segala sesuatu yang terjadi kita kembalikan pada Allah Swt, kehidupan kita akan selalu tenang dan damai karena kita telah IKHLAS atas ketentuan dan takdir Allah Swt. Semoga dengan selalu meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Swt maka kehidupan kita akan dipenuhi dengan keajaiban (MIRACLE) yang datang dari jalan yang tidak kita sangka-sangka (La Yahtasib).
"Just stay in God Lines and God Rules, we will safe and peace. The Miracle of Giving Love will come from unpredictable path"